Just My Story at Weekend : Part 3 (The End)

Tidak sangka sekelumit cerita yang isinya hanya tweet dari teman dan cerita saat di taxi ini bisa sangat panjang dituliskan :). Yaa.. inilah asyiknya blogging, kalau istilah saya WYTIWIW (What You Think Is What You Write), sesimple apapun momentnya jika dituliskan dalam kata akan menjadi sebuah mahakarya :)

Kebetulan saya sedang ingin menyuguhkan cerita pribadi, agar tidak melulu tips dan tutorial saja, sehingga ada warna di dalamnya. Semoga sobat tidak mules membaca cerita membosankan ini, paling-paling hanya kapok mampir di sini saja :p

Seperti biasa, karena ini cerita sequel, bagi sobat yang belum baca cerita sebelumnya, silahkan baca dahulu Just My Story at Weekend : Part 1 dan Just My Story at Weekend : Part 2. Bagi yang suka membaca cerpen silahkan disimak cerita saya, bagi yang tidak ingin nyasar ke Citra Land silahkan disimak juga cerita saya :p.

Dari komentar yang masuk ternyata memang bukan saya dan pacar saya yang salah (padahal saya sudah malu, mau ke Mall Citra Land saja nyasar :p)

#ke2nai supir taxinya baru kali ya.. Citraland itu kan udah terkenal tempatnya.. → plus plus sob kalau saya bilang, plus saya lupa, plus pacar saya lupa, plus supirnya tidak tahu juga T_T

#applausr heheheheehehehe seru juga ya bisa nyasar begitu ya..... pelajaran yang berharga tuh... yang salah tetap saja tukang taksinya dong ya. Masa jadi tukang taksi ga tahu jalan ke citra land. :) → kalau ada like button saya pencet sob :D, memang seharusnya supir taxinya yang tahu, saya kan cuman penumpang tidak tahu jalan :P

sambungan..

Setelah bertanya di kanan kiri, stop bolak-balik, dan tanya orang-orang di samping jalan yang ada di pasar (pertigaan mentok itu adalah sebuah pasar), akhirnya Pak Supir mempunyai arah tujuan yang jelas yang kami yakin membawa kami ke jalan yang benar hehe..

10 menitan waktu untuk balik ke rute yang benar, lama memang karena harus melewati sebuah pasar yang cukup ramai, dan kebetulan jam 17.00 adalah waktu orang sekitar mencari takjil/makanan untuk berbuka. Oleh karena itu di dalam taxi kami hanya bisa terkulai lemas bersandarkan jok mobil, tidak cukup kuat (malas lebih tepatnya) untuk melihat pemandangan di luar jendela mobil.

Sliuut.. Saya merasa tertidur sebentar di mobil, saat bangun bergegas saya melihat jalan di luar jendela, karena takut tragedi tadi terulang kembali. Fiuuh.. Akhirnya.. Saya bisa bernafas dengan lega, saya pastikan kalau kami tidak berada di jalan kesesatan haha.. Di samping kanan adalah sebuah sungai, dan disampingnya ada beberapa tempat/bangunan yang saya masih kenali pernah kami lewati saat naik B17, we are survive dear..

Beberapa menit kemudian kami sampai di Citra Land, entah kenapa rasanya sangat lega, seperti teman-teman Peter Pan saat mereka sampai di Neverland. "Seru juga ya.." dalam hati saya berkata, sudah lama tidak mengalami pengalaman unik seperti ini haha.. . Dan karena kami rekreasi dahulu ke pasar, ongkos taxi-pun bengkak, setelah itu kami masuk lewat pintu utama di Citra Land.

Kami sepakat untuk mengambil uang dahulu karena pengalaman antrian untuk membeli ticket dengan debit cukup panjang, setelah selesai kami langsung mencari lift untuk keatas, maklum.. kami cukup lemas saat itu :p

Tiba di lantai paling atas kami langsung menuju Cinema XXI, woow.. cukup sepi saya pikir, seingat saya hanya ada satu pasang orang antri saat itu, dan saat diminta memlih kursi oleh mbak yang melayani pemesanan ticket, woow.. kursinya banyak yang kosong, beda sekali keadaannya saat kami nonton The Avengers kemarin, kami pun bisa leluasa memilih kursi yang kami mau.

Setelah selesai membeli ticket kami pun mencari mushola, untungnya kami sudah pernah sholat di sini. Jadi tidak banyak buang waktu lagi mencarinya, disini saya teringat artikel Teman saya Applausr. Ternyata tidak semua tempat ibadah di Mall tidak layak kok, dan saat saya dengan cuek mengambil foto dibawah ini, mas-mas penjaga tempat penitipan barang melihat saya dengan tatapan aneh hehe.. Mungkin merasa aneh karena masih banyak artis di luar sana, tetapi malah dia yang saya pilih sebagai model saya, haha..  :D

Tempat Wudhu di dekat Mushola Citra Land

Setelah kami selesai sholat, kami mencari tempat berbuka. Setelah berputar kesana kemari, dan bertengkar mulut tentang tempat makan kami, akhirnya pilihan jatuh pada... Mie Tarik, yaitu mie yang suka di tarik-tarik, bukan dink :p. Sebenarnya saya juga kurang tahu kenapa disebut Mie Tarik, mungkin ini hanya Brand dari tempat makan saja atau pembuatannya yang ditarik-tarik #Penasaran. Saya kurang ingat makanan apa yang kami pesan, kalau tidak salah Nita pesan Mie Tarik Kangkung, dan saya pesan Mie Tarik saus blabla (lupa nama lengkapnya), yang intinya memakai keju sebagai saus di dalamnya, dan meskipun sedikit eneg di perut saya, tapi karena kelaparan akhirnya habis juga hihi...

Nita dengan Mie Tarik Kangkungnya.
Motonya "makananmu bukan makananku, kalau tidak enak jangan minta punyaku", just kidding  hoho...

Makanan saya yaitu Mie Tarik saus blabla (lupa namanya).
Maklum saya sudah lapar sekali, saat ingat mau foto sudah tinggal setengah :p

Back to topic... Setelah saya sholat dan makan bersama dengan Nita, kami pun jalan-jalan sebentar sambil menunggu waktu pemutaran film yaitu jam 20.30, kami sengaja berputar Mall untuk melihat-lihat barang yang bagus, siapa tahu kami ada yang butuh, ibaratnya sambil menyelam minum air (ini menyelam atau kelelep) :p.

Di salah satu Gerai makanan kami melihat sepasang ondel-ondel yang sedang berdiri di pintu masuknya. Naluri saya pun terpanggil untuk foto bersama, bukan dengan pacar saya, tapi dengan ondel-ondelnya :). Nita saat itu tidak mau saya foto bareng ondel-ondelnya, padahal dia sudah sempat pose, tapi tidak jadi akhirnya, hmm.. padahal saya tahu kalau dia narsis, hanya Tuhan yang tahu kenapa dia tidak mau foto saat itu...

Me & Ondel-ondel (taken by Nita)

Setelah waktu pemutaran sudah dekat, kami pun kembali ke bioskop, yaitu di lantai paling atas, disana kami menunggu beberapa menit sebelum filmnya mulai, setelah beberapa lama penantian akhirnya pintu masuk ruang bioskop dibuka, tanda film sudah hampir dimulai, lega rasanya karena di luar tadi kami tidak mendapat tempat duduk, posisi kami seperti satpam yang menjaga pintu bioskop saat itu, weleeh..

Film diputar sekitar 165 menit (dari website 21cineplex sebenarnya saya tahu hehe..), saat film di putar, Nita yang dulunya tidak terlalu mengikuti film ini dari awal sedikit bingung, dan beberapa kali bilang kalau dia mengantuk, mungkin karena filmnya terlalu panjang, meskipun overall film ini membuat saya mlongo.

Setelah beberapa lama kami nonton, akhirnya saya mengambil kesimpulan kalau sutradara film ini memilih akhir galau untuk filmnya, yaitu lega karena warga Gotham selamat, tapi nasib Batman sendiri masih tidak di tunjukkan selamat atau tidak, karena dia mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan kota Gotham.

Sedikit flash news, film BATMAN The Dark Night Rises ini cukup heboh di luar negri, terbukti dengan ratingnya di IMDB yang cukup tinggi, mencapai 9 point lebih, uwow.. sangat hebat bukan, tapi anehnya saya dengar kabar kalau film ini tidak akan masuk nominasi salah satu Award International, hmm.. saya tidak berani komentar karena ini masih belum pasti, jadi tidak layak untuk dibingungkan hehe... Selain itu film ini tidak lepas dari tragedi juga, lebih detailnya silahkan dibaca artikelnya di Republika, karena takut cerita saya jadi ngalor-ngidul :P

Lampu bioskop menyala terang tanda film sudah selesai diputar, dan kami pun beranjak dari tempat duduk menuju luar. Waah.. cukup heran kami melihat pemandangan diluar yang sudah sepi, maklum ini baru pertama kali kami nonton malam hari, dan karena capek kami pun memakai lift untuk meluncur ke bawah.

Dari pintu selatan kalau tidak salah ingat kami akan keluar, tetapi terhalang oleh mobil pameran yang salah belok serta terjebak di lorong, sehingga membuat orang-orang tidak bisa keluar dari Mall, banyak sekali yang emosi saat itu, karena keadaan sudah malam sekali, semua orang sudah ingin cepat-cepat pulang, dan kebetulan tidak ada jalan keluar alternatif selain jalan lorong itu. Saya tidak sempat memfoto kejadian itu, tapi sempat mengabadikan moment saat Mall ini sudah mau tutup, seperti biasa iseng-iseng foto keadaan sekitar, didalam sudah cukup gelap sekali dan pencahayaan sangat minim serta remang-remang.

Citra Land at Night (sekitar jam 22.30)

Setelah mobil sudah berhasil di keluarkan, berebutan orang saling mendahului untuk keluar Mall, setelah itu kami sepakat untuk naik taxi lagi seperti awal berangkat, tapi tanpa nyasar lagi.

..Selesai..

Akhirnya selesai juga sekelumiiiiiit.. cerita saya ini, semoga sobat semua tidak muntah membacanya. Sebenarnya banyak sekali artikel yang ingin saya tulis, tapi karena cerita ini belum selesai, sehingga saya tuntaskan cerpen saya ini dulu :)

Silahkan sobat tuliskan uneg & eneg yang sobat rasakan, saran maupun kritik juga saya terima, siapa tahu saya akan memasukkan komentar dan link sobat seperti di atas. Akhir cerita, tunggu artikel saya selanjutnya dan semoga artikel ini bisa menghibur sobat semuanya :).