Hubungan Membaca, Hoby dan Nutrisi Otak

Sepulang dari kampus hari minggu kemarin tidak seperti biasanya memang, saya masih bisa melihat langit yang masih cerah, kebetulan memang minggu kemarin sekitar jam 3:30 PM mata kuliah saya sudah rampung, dan biasanya setiap pulang kampus pasti ada acara, entah itu ke rumah teman, main futsal dengan teman kampus, atau kegiatan lain yang sudah direncanakan sebelumnya.

Ceritanya beberapa hari sebelumnya, saya kok ngebet banget cari buku bacaan, kalau orang hamil bilang lagi ngidam :),  sebenarnya untuk mengisi waktu luang (meskipun jarang ada), juga untuk menambah bobot otak saya saja, minimal biar otak ada nutrisinya gak kosong melompong, karena otak saya sudah mulai seret untuk diajak ngebut kalau berpikir :)

Sebenarnya memang saya dulunya hoby membaca, tapi karena waktu dan tempat tidak mendukung halah, jadi sekarang sudah jarang menyalurkan hoby ini, yaa.. sesekali baca majalah, sambil makan minum di kantin kantor masih lah :).

"Dulu waktu saya muda saya tidak memikirkan berapa uang yang saya keluarkan untuk membeli majalah/buku bacaan, karena saya yakin semakin sering saya membaca, otak saya akan tetap terasah, tetap tajam, dan sekaligus menambah wawasan serta pengetahuan kita."

Demikian kutipan dari sederet tips-tips dari Pak Guntur Gozali - CEO dari perusahaan saya, yang di pesankan kepada semua karyawannya, "Benar juga dalam hati saya", kutipan tersebut masih terngiang dan terpatok di kepala saya sampai sekarang, dan sebagai realisasinya sampai sekarang saya coba menyisihkan uang jajan untuk beli majalah ala kadarnya :).

Back to topic, sepulangnya dari kampus waktu itu, saya naik angkot merah, karena saya tidak pernah naik angkot itu sebelumnya, saya bertanya kepada sopirnya apakah trayek angkot ini lewat Jameson (salah satu tempat yang dekat dengan kampus saya, terdapat pula Gramedia didalamnya), Pak Sopir bilang "Iya Mas lewat sana", dan sayapun naik angkotnya.

Selang sekitar 15 menit saya sampai di Jameson, dan sasaran utama saya adalah mesin ATM untuk ambil uang cash secukupnya, karena dompet sudah tinggal kulitnya, in case juga kalau EDC untuk gesek kartu debit tidak bisa :). Setelah itu saya langsung menuju lantai 2, yang berisikan para penjual pakaian, optik, mainan dan tentu saja Gramedia Bookstore sebagai tujuan utama saya.

Di depan pintu Gramedia saya disambut oleh Pak Satpam dengan senyum dan sapaan khasnya yang berkesan, meskipun ini baru kali ketiga saya kesini kalau tidak salah ingat. Masuk di dalam Gramedia saya sudah mulai mencoba memilah dan memilih kira-kira buku mana yang cocok buat saya. Preference saya cukup simple, hanya mencari buku yang memberikan motivasi atau tips-tips, saya tidak suka yang terlalu berat, baik berat bukunya atau berat di isinya, entah karena apa saya lebih suka hal-hal tersebut dibanding dengan novel dan bacaan sejenisnya, yang menurut saya kurang ada sesuatu yang diperoleh melainkan hanya teman penghabis waktu saja, CMIIW :).

Hari ini entah ada angin apa, hanya selang 5 menit disana mata saya sudah tertuju pada salah satu buku bersampul hitam, dengan tebalnya yang cukup membuat saya meneguk ludah "Glek". Saya mencoba mengamati sample buku yang sudah dibuka, dan surprisenya ternyata sampul hitam tersebut hanya dus tipis yang didalamnya terdapat 2 buku yang masing-masing setebal 160-an dan 190-an halaman yang sewarna dengan dusnya, tidak tebal memang jika dibagi menjadi dua, pikir saya :),  lebih dalam lagi saya mencoba menilik sedikit isinya, cukup menarik juga. Didalamnya sangat bervariasi sekali dari warna kertas untuk dasar tulisannya, seni tipografinya, sepintas membuat saya betah lama-lama membacanya, gambarnya pun cukup berfariasi serta deskriptif. Dan cocok pula dengan preference saya, buku tersebut berbicara tentang motivasi dan konsep-konsep yang cukup fresh untuk saya. Dengan seni tipografi pula judulnya tercetak : YOUR JOB IS NOT YOUR CAREER, karangan Rene Suhardono. Boleh juga pikir saya, setelah saya tengok kanan kiri tidak ada lagi buku yang menarik, saya putuskan untuk ambil buku itu. Jika sempat nanti akan saya tuliskan resensi mengenai buku tersebut di blog ini :)

Setelah dapat 1 buku yang cukup menarik, saya masih coba mencari bacaan lain yang mungkin menarik juga. Tepat di pojok ruangan dengan kategori Design serta Buku komputer, saya melihat beberapa anak yang tanpa terusik dengan sekitarnya, duduk bersila dengan beberapa temannya di sana, saya coba dekati mereka karena panasaran, ternyata mereka sedang membaca dan berdiskusi mengenai isi buku yang ada disana. Sepintas terpikir oleh saya "Jika semua pemuda indonesia mempunyai kebiasaan membaca seperti mereka ini, pasti indonesia akan cepat maju".

Menurut saya tidak masalah bacaan apapun yang dibaca, tapi lebih ke kemauan dan pembiasaan diri untuk membaca yang harus dimunculkan, membaca komik pun itu sudah cukup bagus, karena jika dasarnya sudah suka membaca, bacaan apapun akan dilahap saya jamin :). Simpelnya bagaimana kita bisa menjadi orang terpelajar, banyak ilmunya dan luas wawasannya jika membaca saja kita sudah tidak suka :). Tidak harus membeli buku, majalah atau bacaan konvensional dan sebagainya, sekarang banyak kok media digital yang sudah di publish secara umum. Singkat kata, pintu sudah terbuka lebar, tinggal kita mau untuk masuk atau tidak.

Setelah sejenak saya merenung, saya hanya tersenyum kecil sembari meninggalkan mereka yang masih asyik mojok berdiskusi, dan akhirnya saya membawa pulang oleh-oleh sebagai nutrisi otak serta pengisi rak buku saya :)

Lomba Blog Paling Indonesia